Breaking News
Loading...

Permata

Thursday, September 10, 2009
Seorang sufi yang arif melihat seorang laki-laki mondar-mandir di jalan, dengan wajah berduka dan putus asa.
"Apakah kamu baru saja dizalimi?" tanya sang arif.
Lelaki itu berkata, "Aku ini orang asing di daerah ini. Ketika aku pergi ke tempat mandi umum, aku menitipkan uangku dan seluruh milikku kepada seorang penjaja makanan. Ketika aku hendak mengambilnya kembali, si penjaja makanan itu memandangku ke luar dari kedainya."
Sang arif berkata: "Jangan cemas, aku tahu caranya mendapatkan kembali itu semua. Besok siang aku akan ke kedai penjaja makanan itu. Kamu datang ke sana, jangan berbicara denganku, dan mintalah milikmu itu kembali."
Lalu sang arif datang ke penjaja makanan itu dan berkata: "Aku sedang berencana akan pergi haji. Karena aku punya banyak sekali emas dan permata, aku akan menitipkannya padamu. Jika aku tidak kembali dalam waktu tertentu, terserahlah kepadamu kalau kamu mau menjualnya dan menggunakan uangnya untuk amal."
Girang sekali si penjaja makanan itu mendengar akan kamu bawa permata-permata itu."
"Besok siang," sahut sang arif.
Keesokan harinya sang arif itu mengisi sebuah tas besar dengan batu-batu dan pecahan-pecahan kaca, lalu menemui si penjaja makanan itu pada siang hari. Mata si penjaja makanan melihat tas yang mengembang itu dan dia mendecakkan kedua bibirnya.
Pada saat itu sang musafir memasuki kedai dan berkata: "Aku datang untuk mengambil barang-barangku yang kutitipkan kepadamu."
"Oh, ya," kata si penjaja makanan, dan menyuruh pembantunya untuk mengambilkan barang-barang si musafir itu

0 komentar:

Post a Comment

Hi Friends type you comment about my article above, thanks for visit my blog

 
Toggle Footer